Siapa bilang jalan Donald Trump menuju karpet merah kepresidenan di Amerika Serikat itu mudah? Pasalnya, bakal presiden Amerika Serikat ini harus menghadapi kenyataan banyaknya unjuk rasa yang menentang pelantikan Trump sebagai orang nomer wahid di AS pada tanggal 20 Januari 2017 mendatang.
Penolakan terhadap Trump bahkan datang dari parlemen. Saat ini setidaknya ada sekitar 20 orang anggota parlemen yang menyatakan boikot. Bahkan, jumlah penentang pelantikan dikabarkan terus bertambah. Terlebih, beberapa hari lalu, Trump baru saja melontarkan pernyataan kontroversial dengan melecehkan sosok tokoh hak azasi manusia (HAM) John Lewis.
Dikutip Reuters.com (17/1), salah satu adalah demonstrasi penolakan terhadap pelantikan Trump yang dipimpin langsung oleh pendeta dan juga aktivis, Al Sharpton. Sama seperti demo lainnya, para demonstran ini menyuarakan hak-hak sipil warga negara dan hak pilih rakyat yang disisihkan. Mereka juga menuntut adanya asuransi kesehatan bagi semua orang Amerika.
Demonstrasi yang secara “halus” memboikot pelantikan Trump ini dilakukan bertepatan dengan Hari Dr. Martin Luther King Jr. King merupakan sosok yang terkenal karena menentang praktik rasialisme dan mempromosikan hak-hak sipil pada era 70-an.