Ilustrasi Yerusalem (pixabay.com/oktay karataşoğlu)
Dilansir Reuters, agenda itu dilakukan saat AS khawatir dengan kebijakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Pasalnya, pemerintahan sayap kanan itu menghentikan pembicaraan damai dengan Palestina.
Selain itu, tindakan Israel yang belakangan memicu korban jiwa membuat AS khawatir soal meningkatnya eskalasi konflik di Tepi Barat.
Pada Jumat, seorang pria bersenjata Palestina membunuh tujuh orang dalam serangan di luar tempat ibadah Yahudi di Yerusalem. Hal itu terjadi setelah Israel, pada Kamis, menyerbu kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
Terkait pembicaraan dengan Israel, diketahui Blinken akan kembali menyerukan pandangan AS untuk menurunkan konflik dan mendukung solusi dua negara. Namun begitu, Washington mengakui pembicaraan damai mustahil dilakukan dalam waktu dekat.
Kemudian Blinken juga akan berkunjung ke Ramallah untuk menemui Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas beserta pejabatnya dan masyarakat sipil.
Pejabat tinggi Departemen Luar Negeri AS, Barbara Leaf, menjelaskan kunjungan Blinken juga untuk membantu Israel memulihkan hubungannya dengan negara-negara Arab melalui Forum Negev.
Forum itu, kata Leaf, bertujuan membahas hubungan kerja sama pada sektor ekonomi dan pariwisata. Negara arab yang terlibat itu termasuk Mesir, bukan Palestina.