Dalam pembicaraan tersebut, Menlu AS menegaskan bahwa Washington akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi dengan aman dan bertanggung jawab, di mana pun hukum internasional mengizinkan.
"Menteri Austin menggarisbawahi pentingnya menghormati kebebasan navigasi di laut lepas yang dijamin berdasarkan hukum internasional, khususnya di Laut China Selatan," kata Sekretaris Pers Pentagon Pat Ryder.
"Dia juga menegaskan kembali komitmen Washington pada One China Policy, yang telah lama diterapkan, yang dipandu oleh Undang-Undang Hubungan Taiwan, Tiga Komunike Bersama AS-China, dan Enam Jaminan, serta menegaskan kembali pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," Ryder menambahkan, dikutip dari laman resmi Departemen Pertahanan AS.
Austin menekankan pentingnya menjaga jalur komunikasi militer-ke-militer antara Washington dan Beijing tetap terbuka. Ini merupakan kelanjutan dari serangkaian pembicaraan kedua negara lainnya yang dimulai pada Desember tahun lalu, antara Kepala Staf Gabungan Angkatan Udara AS CQ Brown Jr dan Ketua Kepala Departemen Staf Gabungan Komisi Militer Pusat (CMC) dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China, Liu Zhenli.