Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri negara-negara G7 menyatakan tetap menentang operasi militer skala penuh Israel di Rafah, kota paling selatan di Jalur Gaza. Mereka mengkhawatirkan operasi militer akan berdampak buruk bagi penduduk sipil di sana. Para menteri juga mengkritik banyaknya warga sipil yang tewas selama ofensif militer Israel.
Pernyataan penentangan ini disampaikan setelah PM Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan kepada para diplomat Barat bahwa ia berniat melanjutkan serangan darat ke Rafah. Kota itu saat ini menampung lebih dari 1 juta orang yang mengungsi.
"Kami menegaskan kembali penentangan kami terhadap operasi militer skala penuh di Rafah yang akan memiliki konsekuensi bencana bagi populasi sipil," tegas para Menlu G7 dalam pertemuan di Pulau Capri, Italia, dilansir The Guardian pada, Sabtu (20/4/2024).