Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-08-20 at 15.53.41.jpeg
Pertemuan bilateral Menlu Sugiono dan Menlu Jerman Johann Wadephul di Gedung Pancasila, Kemlu RI, Jakarta. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Intinya sih...

  • Indonesia konsisten bela hak rakyat Palestina, mendukung solusi damai yang adil bagi rakyat Palestina, dan menuntut akses kemanusiaan segera dibuka untuk meringankan penderitaan masyarakat Gaza.

  • Jerman desak Hamas bebaskan sandera, mendukung Israel melawan Hamas, tetapi menekankan pentingnya mengurangi penderitaan warga sipil di Gaza serta pembebasan sandera sebagai syarat negosiasi.

  • Two-state-solution jadi tujuan akhir, solusi dua negara adalah satu-satunya jalan untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan, sejalan dengan sikap Indonesia yang juga mendukung pembentukan negara Palestina merdeka dan berdaulat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Pertemuan Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, dengan Menlu Jerman Johann Wadephul di Jakarta tidak hanya membicarakan kerja sama bilateral, tetapi juga menyinggung isu kemanusiaan global, termasuk konflik berkepanjangan di Gaza.

Kedua menlu menekankan pentingnya upaya perdamaian yang adil dan berkelanjutan bagi Palestina. Mereka juga menyerukan penghentian kekerasan yang menelan banyak korban sipil.

1. Indonesia konsisten bela hak rakyat Palestina

Pertemuan bilateral Menlu Sugiono dan Menlu Jerman Johann Wadephul di Gedung Pancasila, Kemlu RI, Jakarta. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Menlu Sugiono menegaskan, Indonesia akan terus bersuara di forum internasional untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina. “Indonesia akan selalu berdiri membela kemanusiaan dan mendukung solusi damai yang adil bagi rakyat Palestina,” ujarnya dalam konferensi pers bersama Wadephul di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Rabu (20/8/2025).

Sugiono menambahkan, akses kemanusiaan harus segera dibuka untuk meringankan penderitaan masyarakat Gaza yang semakin terhimpit akibat blokade dan konflik berkepanjangan.

2. Jerman desak Hamas bebaskan sandera

Pertemuan bilateral Menlu Sugiono dan Menlu Jerman Johann Wadephul di Gedung Pancasila, Kemlu RI, Jakarta. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Sementara itu, Menlu Jerman Johann Wadephul menegaskan posisi negaranya yang tetap mendukung Israel dalam menghadapi Hamas. Meski demikian, ia menyoroti pentingnya mengurangi penderitaan warga sipil di Gaza.

“Kami mendukung Israel dalam melawan organisasi teroris Hamas, tetapi penderitaan warga Gaza tidak bisa dibiarkan. Semua pihak harus berusaha mencapai gencatan senjata,” kata Wadephul.

Ia menekankan bahwa pembebasan sandera yang ditahan Hamas menjadi syarat penting untuk membuka jalan menuju negosiasi.

3. Two-state-solution jadi tujuan akhir

Pertemuan bilateral Menlu Sugiono dan Menlu Jerman Johann Wadephul di Gedung Pancasila, Kemlu RI, Jakarta. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Dalam dialog tersebut, Wadephul menegaskan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan. “Tujuan kita semua jelas: solusi dua negara yang dinegosiasikan,” ujarnya.

Pernyataan ini sejalan dengan sikap Indonesia yang juga mendukung pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, hidup berdampingan secara damai dengan Israel.

Kedua menteri sepakat bahwa peran negara-negara kawasan, termasuk Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, sangat penting untuk mendorong terciptanya perdamaian. “Indonesia memiliki posisi strategis untuk mendorong solusi kemanusiaan di Gaza karena hubungan baiknya dengan banyak pihak,” ujar Wadephul.

Sugiono menambahkan, Indonesia siap terus bekerja sama dengan mitra internasional, termasuk Jerman, untuk memastikan isu Palestina tetap menjadi perhatian dunia.

Editorial Team