Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menlu Retno Marsudi hadiri pertemuan Menlu G20 di India. (dok. Kemlu RI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, menghadiri pertemuan para menteri luar negeri (FMM) anggota G20 di New Delhi, India. Salah satu isu yang Retno angkat adalah perang Rusia-Ukraina yang terus berlanjut.

“Jika perang di Ukraina terus berlanjut, situasi global akan makin memburuk. Oleh karena itu, perang harus dihentikan. Penyelesaian secara damai harus terus diupayakan,” kata Retno, dalam pernyataannya, Kamis (2/3/2023).

Retno menambahkan, perang di Ukraina semakin menegaskan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional dan pembangunan arsitektur keamanan kawasan yang inklusif guna menciptakan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran.

1. G20 harus jadi katalis pembangkit semangat kolaborasi

Menlu Retno Marsudi hadiri pertemuan Menlu G20 di India. (dok. Kemlu RI)

Selain itu, Retno menegaskan bahwa multilateralisme dibangun di atas fondasi kolaborasi yang inklusif. Hanya dengan demikian, maka multilateralisme dapat membuahkan hasil dan mengatasi berbagai tantangan masa kini.

“Dengan pengaruh kolektif yang dimilikinya, G20 harus dapat menjadi katalis untuk membangkitkan kembali spirit kolaborasi. Kolaborasi inklusif akan membawa kita menuju dunia yang damai, stabil, dan sejahtera," tutur Retno.

2. Dua sesi pertemuan di India

Pertemuan FMM terdiri dari dua sesi, yaitu sesi 1 dengan topik “Memperkuat Multilateralisme, Keamanan Pangan dan Energi, dan Kerja Sama Pembangunan"; dan sesi 2 dengan topik “Perang Melawan Terorisme, Pemetaan Keterampilan Global, Bantuan Kemanusiaan dan Penanganan Bencana."

Selain Retno, Menlu Australia Penny Wong, Menlu Turki Mevlut Cavusoglu, Menlu Brasil Mauro Vieira, Menlu Mauritius Alan Ganoo juga sudah tiba di New Delhi.

Begitu juga dengan Menlu AS Antony Blinken, Menlu Rusia Sergey Lavrov, Menlu Prancis Catherine Colonna, Menlu China Qin Gang, Menlu Jerman Annalena Baerbock serta Menlu Inggris James Cleverly dan Menlu Saudi Pangeran Faisal bin Farhan.

3. Isu Ukraina warnai pertemuan Menlu G20

Isu konflik Ukraina dan Rusia hingga kini masih mewarnai pertemuan Menlu G20. Blinken mengatakan pertemuan Menlu G20 ini rusak karena invasi Rusia ke Ukraina.

“Sayangnya, pertemuan ini, sekali lagi, dirusak oleh perang Rusia yang tidak beralasan dan tidak dibenarkan melawan Ukraina,” tutur Blinken.

Blinken juga mengatakan bahwa negara-negara G20 harus terus meminta Rusia segera menarik pasukannya dari Ukraina.

Editorial Team