Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengakui bahwa presidensi Indonesia di G20 tahun ini berada di masa sulit, dengan adanya konflik geopolitik, pandemik dan krisis ekonomi.
"Presidensi Indonesia di G20 tahun ini mungkin merupakan presidensi yang paling sulit di mana dunia sedang menghadapi multiple crisis. Pandemik belum tuntas, perang di Ukraina, tensi geopolitik menajam, dan juga terjadinya krisis pangan, energi, dan keuangan," kata Menlu Retno dalam jumpa pers di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Namun, dalam kondisi yang tingkat kesulitannya luar biasa ini, maka dalam pembahasan antar negara diperlukan inovasi atau cara-cara baru agar pembahasan tidak terhenti.