Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Kamis (20/2) memulai pertemuan khusus Menlu se-Asia Tenggara dan Tiongkok di Vientiane, Laos. Namun sebelum pertemuan tersebut dimulai, para menlu ASEAN dan Tiongkok mengikuti pertemuan yang khusus membahas mengenai isu virus corona.
Data terakhir menunjukkan enam dari 10 negara di kawasan Asia Tenggara telah terinfeksi virus mematikan itu. Keenam negara itu yakni Kamboja (1 pasien), Malaysia (22 pasien), Filipina (3 kasus, dan satu pasien telah meningggal), Singapura (84 pasien), Thailand (35 pasien) dan Vietnam (16 pasien). Indonesia yang kini masih menyatakan diri sebagai negara yang bebas dari virus corona jelas dikepung oleh negara tetangga.
Maka, Retno menilai perlu adanya kolaborasi di kawasan Asia Tenggara, khususnya antar negara ASEAN dan Tiongkok untuk mencegah dan memberantas wabah virus corona di kawasan.
"Wabah COVID-19 telah menjadi tantangan global yang tidak mengenal batas negara. Oleh sebab itu, kita tidak memiliki pilihan lain kecuali berkolaborasi," kata Menlu perempuan itu di Vientiane kemarin.
Sesungguhnya, kekhawatiran wabah virus corona semakin meluas semakin meningkat. Bahkan, ketika Retno tiba di Vientiane dengan mengenakan masker sudah menjadi tanda tanya publik. Lalu, apa respons Retno terhadap warganet yang menanyakan mengapa ia menggunakan masker? Apa pula usulan Indonesia dalam pertemuan dengan Tiongkok bersama negara Asia Tenggara lainnya?