Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menlu Sugiono
Menlu Sugiono di perayaan ASEAN Day. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Intinya sih...

  • Menlu RI, Sugiono, ajak negara ASEAN ‘nari bareng’ untuk membangun kawasan Asia Tenggara yang damai dan sejahtera

  • Tarian dan musik jadi simbol harmoni ASEAN, menurut Sugiono, semua bisa menikmati irama dan keharmonisannya

  • Sugiono mengajak ASEAN untuk tidak hanya berhenti pada perayaan simbolik, tetapi juga melangkah maju dalam kerja sama nyata

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menyampaikan pidato kunci ASEAN Day ke-58 di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat (8/8/2025). Mewakili Presiden Prabowo Subianto yang berhalangan hadir, Menlu Sugiono menekankan pentingnya kebersamaan, harmoni, dan kerja sama antarnegara anggota ASEAN untuk membangun masa depan kawasan yang damai dan sejahtera.

“Pertama-tama, izinkan saya menyampaikan penyesalan Presiden Prabowo Subianto karena tidak dapat hadir bersama kita hari ini,” kata

Sugiono kemudian memilih untuk tidak menyampaikan pidato utama, melainkan memberikan sepatah dua patah kata sebagai anggota keluarga ASEAN.

1. Tarian dan musik jadi simbol harmoni ASEAN

Perayaan ASEAN Day di Sekretariat ASEAN. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Sugiono memuji penampilan tari dari Sanggar Mancasari asal Malaysia, yang menurutnya merefleksikan semangat ASEAN.

“Ada sesuatu dalam musik yang membuat kita ingin menari,” ujarnya.

Meski banyak peserta mungkin tak memahami liriknya, namun menurut dia, semua bisa menikmati irama dan keharmonisannya.

“Inilah kekuatan kita dalam perbedaan, kita tetap bisa merasakan kebersamaan,” ujarnya sambil tersenyum.

“Mari kita menari bersama sebagai asosiasi, sebagai tim, sebagai kelompok yang peduli terhadap masa depan dan kemakmuran bersama,” lanjut Sugiono

2. Dari harmoni ke kolaborasi nyata

Menlu Sugiono dan para wakil tetap negara-negara ASEAN melakukan ASEAN Way di ASEAN Day. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Sugiono, yang mengenakan peci hitam, mengajak ASEAN untuk tidak hanya berhenti pada perayaan simbolik, tetapi juga melangkah maju dalam kerja sama nyata. Menurutnya, ASEAN perlu terus membangun atas dasar kepentingan bersama dan kesamaan nilai.

“Dari harmoni nada dalam musik, mari kita teruskan ke harmoni dalam tujuan dan aksi nyata. Kita harus bergerak bersama, selaras, dalam menghadapi tantangan kawasan dan global,” tegasnya.

Sugiono juga mengingatkan bahwa ASEAN bukan sekadar adaptif terhadap perubahan global, tapi juga harus mampu menjadi inspirasi dan pemimpin dalam menciptakan tatanan kawasan yang damai, inovatif, dan tangguh.

3. Perayaan ASEAN Day

Perayaan ASEAN Day di Jakarta. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Setiap 8 Agustus, ASEAN merayakan hari jadinya sebagai organisasi kawasan Asia Tenggara. Indonesia merupakan salah satu negara pendiri ASEAN dan disebut sebagai ‘pemimpin alami’ ASEAN.

Peringatan ASEAN Day menjadi simbol persatuan, kerja sama, dan komitmen negara-negara anggota dalam membangun kawasan Asia Tenggara yang damai dan sejahtera.

Dalam peringatan ASEAN Day tahun ini, ada sejumlah tari-tarian yang ditarikan oleh para pemuda dari Sanggar Mancasari asal Malaysia. Sejumlah penampilan juga mengiringi perayaan ini, termasuk permainan biola dan harpa.

Editorial Team