Faisal bin Farhan Al Saud. (Twitter.com/Alekhbariy en Français)
Salah satu usul yang kuat untuk mendamaikan konflik Palestina-Israel adalah berdirinya dua negara bertetangga dan berdaulat. Usulan tersebut telah lama diajukan agar perdamaian terjadi di wilayah yang selama puluhan tersebut selalu mengalami konflik dan menyebabkan banyak korban nyawa.
Dalam kesepakatan normalisasi Saudi dan Israel, beberapa perkembangan untuk menjalin hubungan baik di antara kedua negara telah berusaha untuk dibangun. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam salah satu kampanyenya, mengklaim pada Maret lalu akan segera membuka penerbangan langsung dari Tel Aviv ke Mekkah.
Melansir dari laman Middle East Eye, klaim Netanyahu tersebut dibantah oleh Pangeran Faisal. Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan “kami belum menyetujuinya, tetapi seperti yang saya katakan, jika kami memiliki kemajuan dalam masalah Israel-Palestina, maka kami akan menyambut, semoga, semua warga Israel dari semua agama, bukan hanya Muslim. Tapi mari kita maju dengan proses perdamaian dulu,” jelas pangeran Faisal. Selain dari alasan tersebut, Mekkah juga tidak memiliki bandara.
Saudi berkeinginan masalah Palestina diselesaikan terlebih dahulu agar perdamaian tercipta dan normalisasi bisa berjalan seperti yang diharapkan. Tapi sebelum semuanya berjalan dengan baik, hal utama yang lebih dahulu dikedepankan adalah perdamaian di Palestina.