Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan (kiri) saat bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem pada 19 Maret 2024. (mfa.gov.sg)
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan (kiri) saat bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem pada 19 Maret 2024. (mfa.gov.sg)

Intinya sih...

  • Singapura mengecam tindakan Israel di Jalur Gaza sebagai keterlaluan.
  • Singapura akan terus bekerja sama dengan mitra lainnya untuk memfasilitasi misi bantuan kemanusiaan ke Gaza.
  • Singapura mendukung Two State Solution antara Israel dan Palestina sebagai jalan menuju perdamaian komprehensif.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan, menyebut tindakan Israel di Jalur Gaza, sudah keterlaluan. Hal ini dia ungkapkan ke Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ketika bertemu di Tel Aviv.

"Kami menyerukan gencatan senjata segera agar bantuan segera mengalir ke Gaza. Singapura menyatakan keprihatinan mendalam terhadap situasi kemanusiaan yang mengerikan," kata Vivian, dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri Singapura, Kamis (21/3/2024).

Meski Singapura juga mengecam tindakan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu, namun juga menyoroti aksi Israel setelahnya.

"Kami punya perbedaan dengan Israel, itu sebabnya ada diskusi hari ini. Menurut saya, jujur, kami berpendapat respons militer Israel kini sudah keterlaluan," ujar dia.

1. Singapura minta Israel lindungi warga sipil

ilustrasi perempuan Palestina (pixabay.com/hosnysalah)

Vivian menegaskan Singapura akan terus bekerja sama dengan mitra lainnya seperti Yordania untuk memfasilitasi misi bantuan kemanusiaan Singapura masuk ke Gaza.

"Kami minta agar Israel melakukan yang terbalik untuk melindungi keselamatan dan keamanan warga sipil," tutur dia.

2. Singapura tetap dukung Two State Solution

potret penduduk Gaza dalam perjalanan mencari perlindungan.(Twitter.com/UNRWA)

Vivian juga menegaskan Singapura terus mendukung Two State Solution atau Solusi Dua Negara yang harus terus dinegosiasikan.

"Ini adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian komprehensif, adil, dan tahan lama, antara Israel serta Palestina," katanya.

3. Israel bakal tetap serang Rafah meski sudah mendapat peringatan dari sekutu

PM Israel Benjamin Netanyahu (Twitter.com/Benjamin Netanyahu)

Netanyahu menolak permintaan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, untuk membatalkan rencana serangan darat ke Rafah, tempat perlindungan terakhir dan satu-satunya warga Palestina.

Israel meyakini para pejuang Hamas bersembunyi di Rafah. Bahkan, Israel menyebut Rafah adalah benteng terakhir Hamas.

"Saya sudah menyatakan ke Presiden Biden dengan jelas, Israel bertekad untuk menyelesaikan pemusnahan batalion Hamas di Rafah dan tidak ada cara lain untuk melakukan itu kecuali dengan operasi militer," kata Netanyahu, kemarin (20/3/2024).

Sementara itu, juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, mengatakan para pejabat AS dan Israel kemungkinan akan bertemu awal pekan depan di Washington untuk membahas soal operasi militer Tel Aviv di Rafah.

Editorial Team