ketua parlemen Nancy Pelosi dan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (twitter.com/iingwen)
Pada 2021, Departemen Pertahanan AS menerbitkan sebuah laporan kepada Kongres berjudul "Military and Security Developments Involving the People's Republic of China". Laporan tersebut menganalisis kekuatan relatif militer Tiongkok dan Taiwan secara mendalam, dilansir Newsweek.
Berdasarkan data tahun 2020, China memiliki 1.040.000 tentara. Sedangkan Taiwan hanya memiliki 88.000 tentara. China dapat mendukung pasukannya dengan 6.300 tank dan 7.000 artileri, sementara Taiwan dapat mengerahkan 800 unit tank dan 1.100 unit artileri.
Dalam perang kapal selam, Beijing benar-benar dominan, dengan sembilan kapal selam yang mampu melakukan serangan nuklir dan enam kapal selam rudal balistik. Sedangkan kapal selam Taiwan yang jumlahnya terbatas tak mampu memiliki kemampuan kapal selam China tersebut.
China juga memiliki 450 pesawat pengebom spesialis dan 400 pesawat angkut; sementara Taiwan hanya memiliki 30 pesawat angkut dan tidak ada pesawat pengebom. Di sisi lain, Taiwan memiliki hubungan yang kuat dengan AS dan negara-negara Barat lainnya, termasuk Jepang dan Korea Selatan.
Sedangkan China memiliki hubungan yang erat dengan Rusia dan Korea Selatan. Tak hanya itu, pengaruh China dalam hal ekonomi juga tak bisa diragukan, khususnya di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Afrika.