Jakarta, IDN Times - Rencana ribuan aktivis dari puluhan negara yang ingin menuju ke Gaza lewat pelintasan perbatasan Rafah, Mesir, tidak bisa terwujud. Sebab, polisi Mesir sudah mencegah mereka di Kota Ismailia, sehingga tak bisa menuju ke Rafah.
Ribuan aktivis ini merupakan peserta aksi damai 'Global March to Gaza' yang terdiri dari 57 negara. Tujuan akhir mereka ingin menerobos blokade penjagaan Israel di perbatasan Rafah agar bantuan kemanusiaan dibolehkan masuk ke Kota Gaza, Palestina.
Sejumlah publik figur dari Indonesia pun ikut serta dalam aksi tersebut, di antaranya Zaskia Adya Mecca, Wanda Hamidah, Ratna Galih hingga Irvan Farhad.
Tetapi, alih-alih diberikan akses, otoritas Mesir justru menyita paspor puluhan peserta aksi. Panitia Global March to Gaza mengatakan, ada sekitar 40 peserta yang paspornya disita ketika hendak meninggalkan titik pemeriksaan di ibu kota Kairo.
"Mereka ditahan di area terbuka dengan cuaca panas dan tidak dibolehkan keluar," demikian pernyataan dari panitia yang dikutip dari stasiun berita Al Jazeera, Minggu (15/6/2025).
Semula panitia berencana memberangkatkan peserta dengan bus menuju ke El Arish, sebuah kota dengan pengamanan ketat di Semenanjung Sinai. Kemudian, dari sana, mereka berjalan kaki sejauh 50 kilometer menuju ke perbatasan Rafah yang berada di Mesir.
Para demonstran rencananya akan bermalam di dalam tenda dekat perbatasan. Kemudian mereka akan kembali ke ibu kota Kairo pada 19 Juni mendatang. Namun, rencana itu terancam gagal.