Jakarta, IDN Times - Bentrokan senjata terjadi di Mandalay, kota terbesar kedua Myanmar, antara milisi bersenjata anti-junta dengan aparat militer pada Selasa (22/6/2021). Kejadian itu menyebabkan dua orang dari Pasukan Pertahanan Rakyat Mandalay meninggal dunia.
Dilansir The Straits Times, ketegangan di Mandalay menandakan pasukan anti-junta akan mulai memindahkan pusat perlawanan bersenjata, dari daerah perbatasan dan pedesaan menuju pusat kota. Junta melabeli kelompok perlawanan sebagai teroris, atas tuduhan mendalangi sejumlah serangan dan pemboman di berbagai tempat.
“Pertempuran telah dimulai. Akan ada lebih banyak pertempuran,” kata anggota milisi yang mengaku sebagai Kapten Tun Tauk Naing melalui telepon.