Sejak pemerintahan Gaddafi digulingkan, Libya terbagi menjadi dua pemerintahan timur dan barat yang saling berebut kekuasaan. Pemerintah Persatuan Nasional (GNU) telah dibentuk sebagai pemerintahan transisi untuk menyelenggarakan pemilihan presiden pada Desember nanti.
Dalam pertempuran terbaru, juru bicara ambulans dan layanan darurat Tripoli, Osama Ali, meminta semua pihak yang terlibat bentrokan untuk menghentikan serangan. Ini karena pertempuran terjadi di lingkungan penduduk sipil.
"Kami tidak bisa tinggal lebih lama lagi dan bertahan hidup," kata Ali, seorang mahasiswa dikutip dari Al Jazeera. Dia menyelamatkan diri bersama keluarga dari apartemennya usai peluru menghantam bangunan tersebut.
"Ini mengerikan. Saya dan keluarga saya tidak bisa tidur karena bentrokan. Suaranya terlalu keras dan terlalu menakutkan," kata Abdulmenam Salem, seorang warga Tripoli tengah.
Sementara ini, pertempuran telah mereda tetapi suasana di ibu kota Tripoli masih tegang. Dewan kota Tripoli menyalahkan kelas politik yang berkuasa atas situasi yang memburuk di ibu kota, dan mendesak masyarakat internasional untuk melindungi warga sipil di Libya.