Melansir Reuters, Komandan Pasukan AS di Korea, Paul LaCamera, mengatakan unit baru tersebut akan meningkatkan kemampuan Washington dalam memastikan perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea serta di Asia Timur Laut.
"Militer AS lebih cepat, lebih terhubung, lebih terinformasi, tepat, dan legal karena ruang," kata LaCamera.
Seoul dan Washington sedang berupaya meningkatkan kerja sama keamanan untuk mencegah ancaman dari Korea Utara, yang tahun ini telah menguji rudal balistik antarbenua yang mampu mencapai wilayah AS.
Pejabat AS telah menyatakan keprihatinan atas meningkatnya aktivitas keamanan di luar angkasa oleh saingan utama, termasuk rudal hipersonik dari China dan uji coba teknologi antisatelit milik Rusia tahun lalu.
Beijing telah memperingatkan Seoul untuk tidak bergabung dalam program perisai rudal global pimpinan AS, dan mengkritik sistem pertahanan rudal AS, THAAD yang ditempatkan di Korea Selatan.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan, pembentukan pasukan ruang angkasa AS tidak ada hubungannya dengan partisipasi Korea Selatan dalam program pertahanan rudal yang ada.
Angkatan Udara Korea Selatan juga telah membentuk unit antariksanya sendiri bulan ini, untuk memperkuat kekuatan antariksa dan kemampuan operasinya bersama dengan Angkatan Antariksa AS.