Pakar keamanan di Sahel, Lassina Diarra. mengungkapkan bahwa kehadiran Traore sebagai pemimpin memang membawa harapan baru bagi rakyat Burkina Faso. Mereka berharap ia dapat mengatasi krisis keamanan di negaranya.
"Ibrahim Traore datang dan memberikan banyak harapan bagi rakyat Burkina Faso dalam menyelesaikan krisis keamanan. Sejumlah upaya sudah dilakukan untuk mengambil alih wilayah, tetapi situasi justru semakin memburuk," katanya, dilansir Africa News.
Berdasarkan data dari organisasi non-profit, Acled, korban tewas dalam konflik di Burkina Faso mencapai 17 ribu jiwa sejak 2015. Pada 2023, korban tewas dalam kekerasan ini mencapai lebih dari 6 ribu jiwa.
Meski selama ini militer Burkina Faso yang menjadi target utama, tetapi warga sipil tetap terdampak besar. Menurut data dari NRC (Norwegian Refugee Council) lebih dari 6 ribu sekolah tutup atau sekitar satu per empat dari keseluruhan sekolah di Burkina Faso.