Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ledakan (unsplash.com/Joshua Sukoff)

Jakarta, IDN Times - Pejabat dan warga Gaza mengungkapkan bahwa militer Israel telah meledakkan lebih dari 30 sumur air di wilayah tersebut bulan ini. Kondisi ini semakin menambah penderitaan warga akibat perang, yang kini memasuki bulan kesepuluh.

Salama Shurab, kepala jaringan air di kota Khan Younis, mengatakan bahwa sumur-sumur tersebut dihancurkan oleh pasukan Israel antara 18-27 Juli di kota selatan Rafah dan Khan Younis. Akibatnya, warga terpaksa menggali sumur di daerah-daerah tandus di dekat laut, tempat mereka mengungsi, atau bergantung pada air keran asin dari satu-satunya akuifer di Gaza, yang sekarang tercemar oleh air laut dan limbah

1. Sekitar 88 persen sumur dan 100 persen pabrik desalinasi air di Gaza rusak atau hancur

Oxfam, dalam laporannya baru-baru ini, mengungkapkan bahwa Kota Gaza telah kehilangan hampir seluruh kapasitas produksi airnya, dengan 88 persen sumur air dan 100 persen pabrik desalinasinya telah rusak atau hancur. Adapun sebagian besar air yang tersedia juga telah terkontaminasi.

Warga pun harus berjalan jauh untuk mengantre di titik pengumpulan air darurat, lantaran mediator dari Amerika Serikat (AS), Qatar, dan Mesir gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

“Kami berdiri di bawah sinar matahari, mata saya sakit karena terik matahari, karena kami berdiri lama (berjam-jam) untuk mendapatkan air. Ini adalah perjuangan kami dengan air yang tidak dapat diminum, dan kemudian ada perjuangan kami dengan air minum, yang kami antre lagi, itu pun jika tersedia,” kata warga Gaza, Youssef El-Shenawy.

2. COGAT telah mengoordinasikan perbaikan saluran air dengan organisasi internasional

Editorial Team

EditorRama

Tonton lebih seru di