Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Polisi menggunakan meriam air, gas air mata, dan peluru untuk membubarkan massa. (Twitter.com/Sellie Swan)

Naypyitaw, IDN Times - Demonstrasi kudeta Myanmar yang dilakukan oleh militer masih terus berlangsung. Demonstrasi justru semakin meningkat dengan pemogokan massal dilancarkan untuk melumpuhkan negara. Hingga saat ini, ribuan peserta demonstran telah ditangkap dan puluhan lainnya meninggal dengan cara tragis.

Di sela-sela kekacauan tersebut, ada beberapa polisi yang ikut berbaris di pihak rakyat Myanmar. Mereka ikut menentang kudeta militer yang dipimpin oleh Min Aung Hlaing. Beberapa polisi lainnya memutuskan untuk melarikan diri dari Myanmar, menyeberang ke India. 

1. Myanmar meminta India kembalikan petugas polisi yang melarikan diri

Kabar tentang menyeberangnya petugas polisi Myanmar ke India akhirnya terdengar juga oleh pemerintah militer Myanmar. Pemerintah yang saat ini dikuasi oleh militer kemudian mengirimkan surat permintaan kepada India untuk mengembalikan petugasnya yang melarikan diri tersebut.

Melansir dari laman Associated Press, surat permintaan itu diterima oleh pejabat India di negara bagian Mizoram yang bernama Maria CT Zuali pada hari Jumat (5/3). Zuali mengatakan permintaan itu diserta ungkapan untuk "menjunjung tinggi persahabatan antara Myanmar dan India."

Saat ini, masalah itu sedang dikonsultasikan dengan Kementrian Dalam Negeri India dan menungguh instruksi.

Sejauh ini, petugas di Mizoram telah mengamankan setidaknya tujuh polisi Myanmar yang menyeberang ke India. Mereka datang dengan pakaian biasa dan tanpa senjata apa pun. Mereka terlihat seperti warga sipil biasa.

Diyakini sebenarnya ada lebih banyak polisi Myanmar yang melarikan diri ke India tapi hal itu belum jelas dan belum dapat dikonfirmasi.

2. Polisi menolak mematuhi instruksi

Editorial Team

Tonton lebih seru di