Bendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)
RD Kongo bagian timur selama beberapa dekade telah dihadapkan oleh serangan pemberontak. Ada lebih dari 120 kelompok bersenjata yang berjuang untuk mendapatkan kekuasaan, pengaruh, sumber daya, dan beberapa untuk melindungi komunitas mereka.
Salah satu kelompok adalah ADF, yang didirikan di Uganda dan kemudian pindah ke RD Kongo bagian timur pada 1990-an. Kelompok itu sebagian besar aktif di provinsi Kivu Utara, tapi baru-baru ini memperluas operasinya ke provinsi tetangga Ituri dan ke daerah dekat ibu kota regional, Goma.
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok hak asasi menuduh ADF menargetkan, melukai, memperkosa, dan menculik warga sipil, termasuk anak-anak.
Untuk memerangi ADF, Amerika Serikat telah menjajinkan hadiah hingga 5 juta dolar AS (Rp77,4 miliar) untuk informasi yang dapat mengarah pada penangkapan pemimpin kelompok tersebut, Seka Musa Baluku.
Benjamin Hunter, analis Afrika untuk Verisk Maplecroft, sebuah perusahaan penilai risiko, menilai bahwa ketekunan dan evolusi ADF selama hampir tiga dasawarsa menyebabkan besarnya tantangan yang dihadapi pemerintah untuk memeranginya.
“Kelompok ini terkenal karena kekerasan ekstremnya dan hubungannya dengan ISIS menyediakan akses ke jaringan jihadis regional dan sumber pendanaan,” kata Hunter.