Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemimpin militer dan ketua dewan yang memimpin pemerintahan Sudan, Abdel Fattah Al-Burhan. (Twitter.com/مجلس السيادة الإنتقالي - السودان)

Jakarta, IDN Times - Pemimpin militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan, pada Senin (4/7/2022) mengumumkan militer akan menarik diri dari pembicaraan politik yang sedang berlangsung. Selain itu, dia juga mempersilahkan kelompok sipil membentuk pemerintahan transisi.

Langkah ini dilakukan untuk menyelesaikan krisis politik yang terjadi sejak militer melakukan kudeta pada tahun lalu. Pengambilalihan kekuasaan oleh militer memicu unjuk rasa menuntut tentara mundur dari politik.

1. Dewan pimpinan Al-Burhan akan dibubarkan

Melansir Reuters, Al-Burhan juga akan membubarkan dewan berdaulat yang berkuasa setelah pemerintahan baru terbentuk. Dewan itu dipimpin olehnya dan anggotanya terdiri dari militer dan sipil.

Al-Burhan menjelaskan, mundurnya tentara dari pembicaraan itu akan memungkinkan kelompok-kelompok politik dan revolusioner membentuk pemerintahan teknokrat. Dia menyerukan agar kelompok-kelompok itu segera memulai dialog serius, yang membawa semua orang kembali ke jalur transisi demokrasi.

Pemimpin militer itu menegaskan, militer akan berkomitmen untuk implementasi hasil dari pembicaraan kelompok sipil.

Al-Burhan tidak memberitahu bagaimana peran politik militer selanjutnya, tapi dia menyampaikan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata yang baru akan dibentuk setelah pemerintah baru terbentuk. Dewan tersebut akan bertanggung jawab atas keamanan dan pertahanan.

2. Sejak kudeta Sudan terus dilanda unjuk rasa

Editorial Team

Tonton lebih seru di