Pada hari Rabu, sekitar 10 perempuan anggota Allo Benevoles sudah berkumpul di luar gedung NCI yang menuntut stasiun televisi bersedia meluangkan waktunya demi mendengarkan suara korban pemerkosaan. Mereka juga berniat untuk meningkatkan kepedulian publik terkait dengan kekerasan seksual.
Salah seorang pendemo bernama Fatim Sylla berkata bahwa, "Stasiun televisi ini ditonton luas oleh pemirsa di seluruh penjuru Pantai Gading yang selama ini memiliki angka literasi yang rendah. Orang-orang melihat ini di televisi dan menirukannya. Maka kita harus menggunakan media televisi sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat."
Menurut kepala Allo Benevoles, Benedicte Joan berkata sanksi yang diberikan kepada M'Bella tidaklah cukup. Walaupun, ia sudah mengucapkan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Pantai Gading dan M'Bella seharusnya sudah tidak diperbolehkan lagi tampil di layar kaca.
Pantai Gading selama ini tidak memiliki data statistik resmi terkait kasus pemerkosaan di negaranya, tapi bukti menunjukkan kasus kriminal ini terjadi secara luas di negara Afrika Barat itu.
Sedangkan NGO bernama CPDEFM yang mengampanyekan hak anak-anak, perempuan dan minoritas telah menerbitkan hasil publikasi bahwa dalam kurun dua tahun ini terdapat 416 perempuan yang dibunuh di Abidjan. Organisasi itu juga mengidentifikasi adanya 1.290 pernikahan perempuan di bawah 18 tahun dan 1.121 kasus pemerkosaan, dilaporkan dari laman Africa News.