Jakarta, IDN Times - Pemerintah Moldova memulai pemblokiran operasional 22 media asal Rusia pada Rabu (25/10/2023). Media tersebut dianggap menyebarkan informasi dan mengajak penontonnya untuk melawan pemerintahan pro-Barat yang dipimpin Presiden Maia Sandu.
Sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina, Moldova terus ketar-ketir akan menjadi target serangan selanjutnya. Sejak Juni 2022, Chisinau juga sudah membatasi akses media asal Rusia di negaranya karena dianggap sebagai media untuk menyebarkan propaganda Moskow.