Jakarta, IDN Times - Kantor Kejaksaan Anti-Korupsi Moldova, pada Kamis (3/10/2024), mengaku berhasil mengungkap pengiriman transfer dana dari Rusia ke negaranya. Pendanaan tersebut berfungsi menggagalkan terpilihnya Presiden Maia Sandu dan referendum Uni Eropa (UE).
Pada Senin (30/09/2024), Wakil Perdana Menteri Moldova, Andrei Spinu mengatakan ada vote buying atau jual beli suara untuk menolak referendum bergabung dengan UE. Warga yang bersedia ditugaskan untuk menghasut warga di sekitarnya agar tidak setuju negara bergabung dengan UE.