Naypyitaw, IDN Times - Kudeta militer Myanmar yang dilakukan pada 1 Februari terus bergulir hingga kini. Penolakan atas kudeta dari rakyat terus dilakukan dengan protes dan demonstrasi di jalanan di beberapa kota besar negara tersebut.
Namun pihak penguasa militer terus menekan balik. Mereka menggunakan kekerasan kepada para demonstran. Sejauh ini, sudah sekitar 70 orang yang tercatat dilaporkan tewas akibat tindakan keras pasukan keamanan. Selain itu, ribuan orang lainnya juga ditahan di dalam penjara.
Militer Myanamar atau yang disebut Tatmadaw juga bergerak untuk "membungkam" media lokal dan internasional. Salah satu jurnalis internasional dari Associated Press ditahan pada akhir Februari lalu dan dalam persidangan terbaru, masa tahanannya diperpanjang.