para pelajar di Irak (twitter.com/UN)
Meski masyarakat Mosul merasakan perubahan, realita kehidupan mereka bukannya tanpa tantangan. Banyak keluarga kehilangan segalanya akibat perang, dan masih berjuang untuk mencari nafkah atau menemukan akomodasi yang sesuai.
Tanpa kesempatan kerja, terutama bagi kaum muda, sulit bagi kebanyakan keluarga untuk menetap. Situasi ekonomi dan sosial yang pulih dengan lambat menjadi beban tambahan bagi masyarakat.
Mosul pernah memiliki sistem kesehatan terbesar kedua di Irak yang pada akhirnya hancur sejak ISIS memasuki kota tersebut. Karena fasilitas medis rusak berat, orang masih berjuang untuk mengakses layanan kesehatan berkualitas tinggi yang terjangkau.
Banyak penduduk Mosul yang harus melakukan perjalanan jauh untuk mencapai beberapa yang berfungsi di kota. “Pasien datang dari jauh untuk melahirkan di rumah sakit kami,” kata Sulav Al-Hamza, supervisor bersalin di rumah sakit Nablus, Mosul Barat.
“Mereka seharusnya mengakses layanan itu di rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang dekat dengan mereka, tetapi tidak demikian. Sampai saat ini, orang-orang kehilangan nyawa di jalan bahkan jika mereka hanya membutuhkan prosedur atau perawatan sederhana," tambah Sulav, dilansir Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA).