Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekretaris Jendral NATO, Jens Stoltenberg. (twitter.com/Jens Stoltenberg)

Jakarta, IDN Times - Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, menegaskan bahwa komitmen aliansi tersebut untuk menerima Ukraina sebagai anggota tidak berubah. Hal itu disampaikan saat Stoltenberg menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Menteri Luar Negeri NATO di Bukares, Rumania.  

Rusia disebut tidak mempunyai kekuatan untuk mencegah negara manapun yang berniat bergabung dengan NATO. Presiden Vladimir Putin harus menerima kenyataan bahwa Swedia dan Finlandia akan segera menjadi anggota NATO setelah mendaftarkan diri pada April lalu. Sementara, Georgia dan Ukraina akan segera menyusul suatu saat nanti.

“Pintu NATO terbuka, Rusia tidak memiliki hak veto terhadap negara-negara yang bergabung," kata Stoltenberg, dilansir dari Associated Press, Selasa (29/11/2022).

1. Stoltenberg sebut Putin takut dengan demokrasi

Pada 2008, tepat di lokasi yang sama, para pemimpin NATO juga membuat serupa untuk menerima Ukraina dan Georgia bergabung dalam aliansi itu. Menurut beberapa analis, tindakan ini, yang didorong oleh mantan Presiden Amerika Serikat, George W. Bush, merupakan salah satu pemantik amarah Putin sehingga meluncurkan invasi ke Ukraina.

Namun, Stoltenberg tidak sepakat dengan analisis itu. Menurutnya, keputusan Putin menginvasi Ukraina dipengaruhi oleh rasa takutnya terhadap nilai-nilai demokrasi.

“Presiden Putin tidak dapat menyangkal negara berdaulat untuk membuat keputusan mereka sendiri yang bukan merupakan ancaman bagi Rusia. Saya pikir yang dia takuti adalah demokrasi dan kebebasan, itulah tantangan utama baginya," kata Stoltenberg.

2. Ukraina tidak dapat bergabung dengan NATO dalam waktu dekat

Editorial Team

Tonton lebih seru di