Presiden Vladimir Putin melakukan pertemuan virtual dengan Presiden Xi Jinping. (Twitter.com/President of Russia)
China adalah salah satu sekutu utama Rusia lainnya. Tapi, dalam menyikapi masalah di Ukraina timur saat ini, China terlihat canggung.
Duta Besar China untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Zhang Jun, dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB mengatakan, Beijing memilih untuk mendorong setiap solusi diplomatik.
"Situasinya saat ini di Ukraina adalah hasil dari banyak faktor kompleks. China selalu membuat posisinya sesuai dengan manfaat dari masalah itu sendiri. Kami percaya bahwa semua negara harus menyelesaikan perselisihan internasional dengan cara damai, sesuai dengan tujuan dan prinsip-prinsip Piagam PBB," kata Zhang, dikutip dari CNN.
Menteri Luar Negeri, Wang Yi, dalam konferensi keamanan di Munich baru-baru ini menegaskan sikap China soal masalah Ukraina. Dia mengatakan, "kedaulatan, kemerdekaan dan intergritas teritorial semua negara harus dihormati dan dijaga."
Wang Yi menegaskan Beijing mendorong pihak yang terlibat perjanjian Minsk agar masalah bisa diselesaikan dengan dialog.
Tapi, David Sacks, peneliti di Dewan Hubungan Luar Negeri di New York mengatakan, "hingga saat-saat terakhir, China menekankan perlunya kembali ke perjanjian Minsk, dan Putin secara terbuka merobeknya dan mengabaikan saran China untuk menangani krisis."