Jakarta, IDN Times - Sebanyak 16 negara Barat pada hari Kamis (23/12/21) menandatangani pernyataan bersama tentang keberadaan tentara bayaran Rusia di Mali, sebuah negara bergejolak di Afrika Barat. Dalam pernyataan itu, mereka mengecam pasukan bayaran yang sering disebut sebagai kelompok Wagner.
Pada awal tahun ini, ada desas-desus kabar yang menyatakan bahwa pemerintah Mali akan menyewa tentara bayaran Wagner dari Rusia untuk keamanan negaranya. Langkah itu disayangkan oleh negara-negara Eropa, karena kelompok tersebut terkenal telah melakukan serangkaian pelanggaran hak asasi manusia di beberapa tempat seperti Libya dan Suriah.
Mali telah menderita berbagai persoalan dalam negeri dan luar negeri. Politik dan ekonomi negara itu kacau. Hanya dalam 9 bulan, Mali mengalami kudeta sebanyak dua kali. Mereka juga telah lama menghadapi tantangan kelompok ekstremis yang aktif di gurun Sahel.
