Jakarta, IDN Times - Lengsernya Presiden Republik Guinea. Alpha Condé, setelah dikudeta oleh militernya, 5 Agustus 2021, memberikan pelajaran penting mengenai fenomena yang membayangi Afrika. Rentannya benua itu terhadap aksi kudeta, menunjukkan sebuah pola transisi inkonstitusional yang marak terjadi, terutama di negara-negara Afrika Barat.
Dikutip dari The New York Times, kudeta di Guinea terjadi tepat satu tahun pascapilpres. Saat itu, Condé yang seharusnya turun dari jabatannya karena sudah menjabat dua periode. Namun, ternyata dia tetap mengikuti pilpres setelah ia secara sepihak mengubah masa jabatan presiden yang tertera di konstitusi.
Meskipun demikian, Condé akhirnya terpilih secara demokratis dan sesuai dengan perubahan konstitusi yang telah ia lakukan. Oleh sebab itu, komunitas internasional mengecam cara "inkonstitusional" militer Guinea karena yang melakukan kudeta.
Berikut adalah beberapa negara di Afrika Barat yang diselimuti kudeta dalam beberapa bulan terakhir beserta alasan mengapa aksi kudeta marak terjadi di Afrika.
