Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi nelayan (unsplash.com/Pratik Bisht)

Jakarta, IDN Times - Asosiasi perikanan nasional Jepang menolak pelepasan limbah radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke samudera Pasifik yang dimulai pada Kamis (24/8/2023).

“Penolakan kami terhadap pembuangan limbah tidak berubah sedikit pun,” kata Federasi Nasional Asosiasi Koperasi Perikanan, dalam pernyataan bersama dengan kelompok lokal di Prefektur Miyagi di timur laut Jepang, dikutip dari Kyodo News.

Para nelayan menambahkan, pelepasan limbah Fukushima telah meningkatkan kekhawatiran para nelayan. Mereka takut hal itu dapat menyebabkan penjualan hasil laut menurun, termasuk akibat pembatasan ekspor ke pasar-pasar utama.

“Meskipun pemerintah mengambil keputusan dari sudut pandang nasional dan memikul tanggung jawab penuh, para nelayan di seluruh negeri yang menyaksikan momen ini menjadi lebih cemas,” kata mereka.

1. Nelayan minta pemerintah bantu mempertahankan bisnis mereka

Kelompok nelayan mengatakan, mereka hanya ingin mempertahankan bisnis perikanan agar tetap aman. Mereka juga meminta pemerintah untuk segera menangani kerusakan reputasi.

“Kami ingin pemerintah memenuhi janji perdana menteri dan mendukung para nelayan,” tambah mereka.

Menanggapi kekhawatiran komunitas nelayan, pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Fumio Kishida telah membentuk dua dana terpisah senilai 30 miliar yen (sekitar Rp3 triliun) dan 50 miliar yen (sekitar Rp5 triliun), untuk menanggapi rumor berbahaya dan mendukung nelayan lokal dalam mempertahankan bisnis mereka. 

2. Pelepasan limbah dimulai pada Kamis siang

Editorial Team

EditorFatimah

Tonton lebih seru di