Ngeri, Erupsi dan Hujan Kaca Terjadi di Afrika Selatan

Pertama kali ketika seseorang melihat gunung adalah soal keindahannya. Terutama bagi mereka yang hobi mendaki, gunung adalah tempat yang menyenangkan untuk dijelajahi.
Indonesia sebagai negara kepulauan maritim juga mempunyai banyak gunung di berbagai wilayahnya. Baik gunung yang sudah tidak aktif lagi atau masih aktif dan berpotensi terjadi erupsi yang mengeluarkan sejumlah proyektil berupa lava, asap panas, batu, lahar dingin maupun proyektil lainnya yang membahayakan populasi manusia yang tinggal di sekitar area gunung dengan jangkauan tertentu.
Salju vulkanik pun juga bisa berdampak merugikan bagi lingkungan sekitar dan perubahan iklim. Seperti musim panas yang tidak kunjung datang, gagal panen, banyak orang yang terpaksa mengungsi, dan juga fenomena kelaparan. Baru - baru ini di Afrika Selatan fenomena aneh dari erupsi yang mengeluarkan pecahan kaca. Namun kali ini bukan dari erupsi gunung, melainkan erupsi ini berasal dari sejumlah celah yang berada di deretan karang di suatu wilayah di Afrika.
1. Hal serupa yang pernah terjadi pada erupsi Gunung Tambora
Pada tahun 1815 Gunung Tambora yang berdekatan dengan Danau Toba mengalami erupsi. Bahkan erupsi ini mendapat nilai letusan gunung antara 7 - 8, dalam data yang dicatat pada VEI atau Volcaninc Expolsivity. Dan para ahli geologi dari berbagai negara di dunia yakin bahwa letusan yang terjadi di gunung di wilayah Toba yang terjadi sekitar 74.000 tahun lalu adalah rekor letusan gunung paling kuat di dunia, dan mempunyai kekuatan letusan yang lebih dari letusan yang terjadi pada erupsi Gunung Tambora.