Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Jepang. (Unsplash.com/ Roméo A.)

Jakarta, IDN Times - Infeksi sifilis mengalami lonjakan di Jepang dalam beberapa tahun terakhir. Otoritas kesehatan Jepang, pada Jumat (10/11/2023), mengungkap lebih dari 12 ribu kasus yang dilaporkan terjadi pada orang dewasa sepanjang tahun ini.

Institut Nasional Penyakit Menular dalam laporan mingguannya melaporkan, sebanyak 188 kasus sifilis dilaporkan di Jepang selama seminggu pada 23-29 Oktober. Angka ini melampaui ambang batas untuk pertama kalinya sejak metode survei saat ini diperkenalkan pada 1999, dilansir Xinhua.

Menurut lembaga tersebut, jumlah kasus tahunan dalam satu dekade terakhir sejak 2000 mencapai sekitar 500-900 kasus, namun pada 2010-an mengalami peningkatan. Angka ini melonjak selama pandemik COVID-19.

1. Kasus sifilis tertinggi terjadi di Tokyo

Panorama kota Tokyo, Jepang. (Unsplash.com/Jaison Lin)

Sifilis banyak terjadi di wilayah perkotaan dan Tokyo menjadi kota dengan kasus tertinggi di antara 47 prefektur di Jepang, disusul Osaka, Fukuoka, Aichi, dan Hokkaido. Penyakit ini tersebar luas di kalangan pria berusia 20-an hingga 50-an, serta wanita berusia 20-an.

Peningkatan infeksi ini diyakini disebabkan oleh orang-orang yang melakukan hubungan seksual dengan banyak orang yang mereka temui di media sosial, namun alasan pastinya belum jelas.

Selain itu, banyak sifilis dikaitkan dengan industri seks, yang sejumlah pekerjanya menawarkan layanan tanpa pengaman fisik, seperti kondom.

Kementerian Kesehatan telah menyerukan orang-orang untuk melakukan tes di institusi medis atau pusat kesehatan masyarakat, jika mereka khawatir soal kemungkinan infeksi. Pihaknya juga mengimbau penggunaan pengaman yang tepat, dilansir The Japan Times.

2. Jepang laporkan kasus sifilis kongential

Editorial Team

EditorRahmah N

Tonton lebih seru di