Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pesawat Prancis di Niger. (twitter.com/EmmanuelMacron)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah militer Niger memulai larangan maskapai asal Prancis melintas di wilayah udaranya pada Senin (25/9/2023). Namun, junta militer tetap memperbolehkan maskapai penerbangan dari negara lain untuk melintas di atas negaranya. 

Pada awal September, Niger sudah membuka kembali wilayah udaranya usai ditutup selama sebulan. Keputusan itu menyusul kekhawatiran intervensi militer ECOWAS di negaranya setelah berakhirnya tenggat waktu pengembalian kekuasaan ke tangan pejabat sipil. 

1. Pesawat militer dan penerbangan khusus tetap dilarang

Pesawat militer Prancis. (twitter.com/SebLecornu)

Pengumuman ini sesuai dengan keterangan dari Badan Keamanan Navigasi Udara Afrika dan Madagaskar (ASECNA). Pada akhir pekan, Niger melarang masuknya semua pesawat komersial atau pesawat khusus sewaan asal Prancis, termasuk maskapai Air France. 

Dilansir RFI, pemerintah junta militer Niger juga melarang segala operasional pesawat militer dan penerbangan khusus di wilayah udaranya tanpa otorisasi terlebih dahulu. 

Keputusan ini dilakukan bersamaan dengan keputusan Presiden Prancis, Emmanuel Macron untuk menarik Duta Besar dan ribuan pasukannya di Niger menyusul insiden kudeta militer pada akhir Juli. 

Hubungan Prancis dan Niger terus memanas dalam beberapa bulan terakhir. Pasalnya, Niamey menginginkan pasukan Prancis segera pergi dari negaranya dan menuding Paris berniat melancarkan serangan ke negaranya. 

2. Penutupan penerbangan membuat Niger semakin terisolasi

Editorial Team

Tonton lebih seru di