Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan mereka akan mengevakuasi warga Prancis dan negara Eropa lainnya yang tinggal di Niger. Hal itu diumumkan pada Selasa (1/8/2023), beberapa hari setelah junta merebut kekuasaan di negara Afrika barat itu.
Perbatasan Niger telah ditutup untuk penerbangan komersial sejak perwira militer menggulingkan Presiden Mohamed Bazoum dan pemerintahannya yang terpilih secara demokratis Rabu lalu (26/7/2023). Adapun itu menjadi kudeta militer ketujuh dalam waktu kurang dari tiga tahun di Afrika Barat dan Tengah.
"Mengingat situasi di Niamey, kekerasan terhadap kedutaan kami kemarin lusa dan fakta bahwa ruang udara ditutup dan warga kami tidak dapat pergi dengan cara mereka sendiri, Prancis sedang mempersiapkan evakuasi warganya dan warga negara Eropa yang ingin pergi dari negara itu," kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.
"Evakuasi akan dimulai hari ini."