Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Personel militer Niger. (twitter.com/USSOCAF)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah militer Niger menginstruksikan penambahan pasukan militer di perbatasan Benin pada Senin (18/9/2023). Keputusan ini merupakan upaya junta militer dalam mencegah potensi intervensi militer Prancis atau ECOWAS dari perbatasan selatan. 

Pekan lalu, Niger menuding bahwa Prancis telah menumpuk pasukan dan alutsista-nya di negara-negara ECOWAS, termasuk Benin dan Senegal. Niamey menduga Paris sedang menyiapkan intervensi militer ke negaranya untuk merebut pemerintahan dari tangan junta militer. 

1. Konvoi militer Niger sudah melintasi Gaya

Konvoi militer Niger pada Senin dikabarkan sudah melintasi Gaya, kota perbatasan antara Niger-Benin. Para personel militer disebut melewati kota tersebut dengan menyanyikan slogan anti-Prancis dan ECOWAS. 

Menurut keterangan dari salah seorang warga Gaya bernama El Hadj Moussa Ibra dilansir Africa News, mengatakan bahwa kotanya masih dalam kondisi aman dan damai. 

"Di sini situasi sangat kondusif dan aman. Kami memang melihat konvoi militer selama akhir pekan. Kami juga sudah melihat penambahan pasukan seperti yang terjadi pada 1963-1964 ketika ketegangan Niger-Benin memuncak. Ini semacam deja vu dengan negara yang sama," tuturnya. 

Keputusan pengiriman personel militer tambahan ke perbatasan Niger-Benin menyusul dugaan intervensi militer dari ECOWAS. Hubungan kedua negara terus memanas seiring ancaman dari ECOWAS usai kudeta militer di Niger. 

2. Niger mengakhiri perjanjian militer dengan Benin

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di