Bendera Rusia. (Pixabay.com/betexion)
Protes di Nigeria, negara berpenduduk terbanyak di Afrika, terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran Barat atas hubungan keamanan Rusia dengan kawasan itu. Bendera Rusia telah ditampilkan pada aksi unjuk rasa di Niger, Mali, dan Burkina Faso, ketiga negara itu para pemimpin militernya telah merebut kekuasaan melalui kudeta dan menjalin hubungan dekat dengan Rusia.
Di negara bagian utara Borno, Kaduna, Kano, dan Katsina, para pengunjuk rasa terlihat melambaikan ratusan bendera Rusia dan beberapa menyerukan pengambilalihan militer.
"Kami mengibarkan bendera Rusia karena pemerintah Tinubu tidak mendengarkan kami. Presiden Rusia selalu mendukung pembangunan negara-negara Afrika, tidak seperti negara-negara lain," kata Lawal Kodo, seorang pengunjuk rasa berusia 28 tahun di Kano.
Para pakar keamanan mengatakan, banyak pengunjuk rasa Nigeria percaya bahwa krisis biaya hidup merupakan hasil reformasi yang didiktekan kepada Tinubu oleh lembaga-lembaga Barat seperti Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.
"Bendera Rusia yang muncul selama protes di negara bagian utara, dan seruan untuk kudeta militer, mencerminkan ketidakpuasan atas kebijakan pemerintah daripada menunjukkan dukungan terhadap pemerintahan militer yang didukung Rusia," kata Mucahid Durmaz, Analis Senior di Verisk Maplecroft, sebuah firma intelijen risiko global.