Martin Ødegaard saat mengenakan seragam bertuliskan protes terkait pelanggaran HAM di Qatar. (twitter.com/NORftbl)
Dikutip dari Al Jazeera, awal mula gerakan protes di Norwegia kepada Qatar bermula ketika klub Tromso IL mengungkapkan masalah ini pada Februari lalu. Menurut humas Tromso IL Tom Hogli, mengatakan bahwa, "Ini sudah tidak diragukan lagi bahwa Piala Dunia ini seharusnya tidak pernah diberikan kepada Qatar. Kondisi di sana sungguh mengerikan dan banyak orang kehilangan nyawanya karena sepakbola."
Diketahui Norwegia selama ini menjadi negara paling santer memberikan kritikan terhadap Pemerintah Qatar yang tidak memperdulikan hak asasi manusia kepada para pekerja migran. Bahkan berdasarkan hasil survei menunjukkan 49 persen warga Norwegia menginginkan boikot Piala Dunia 2022 dan hanya 29 persen di antaranya menolak.
Dilansir dari Norway Today, pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022, Maret lalu, timnas Norwegia mengenakan jersey yang bertuliskan "Hak asasi manusia harus ada di dalam maupun di luar lapangan."