Ogah Perang dengan Rusia, Joe Biden Tidak Akan Kirim Roket ke Ukraina

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada Senin (30/5/2022) mengatakan bahwa negaranya tidak akan mengirim bantuan senjata jarak jauh ke Ukraina. Senjata yang dimaksud adalah roket yang dapat menjangkau Rusia.
Ada kekhawatiran bahwa tindakan semacam itu akan berisiko menarik AS dan sekutu NATO ke dalam konflik langsung dengan Moskow. Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, yang saat ini duduk dalam jabatan sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia mengatakan bahwa pilihan Biden itu rasional.
1. AS tidak kirim roket yang dapat mencapai Rusia
Pemerintah Ukraina telah meminta bantuan senjata yang lebih canggih dan lebih berat ke negara-negara Barat untuk menahan bombardir pasukan Rusia di Donbass. Baru-baru ini, AS disebut akan mengirimkan Sistem Peluncur Roket Ganda (MLRS) yang dapat menjangkau ratusan kilometer.
"Kami tidak akan mengirim sistem roket ke Ukraina yang (dapat menjangkau) menyerang Rusia," kata Biden kepada wartawan, dikutip dari US News.
Biden baru saja tiba di Gedung Putih setelah menjalani akhir pekan di Delaware. Biden juga mengatakan, dia tidak mengesampingkan untuk menyediakan sistem senjata tertentu, tetapi menempatkan persyaratan tentang bagaimana senjata itu digunakan.
Pemerintahan Biden saat ini sedang menyusun paket bantuan peralatan militer baru kepada Ukraina. Rencananya, paket bantuan terbaru itu akan diumumkan beberapa hari mendatang.
2. Rusia nilai keputusan Biden rasional
Sejauh ini, Ukraina telah menerima bantuan peralatan militer berat dari AS berupa sistem artileri howitzer M777. Tapi pengiriman bantuan sistem roket jarak jauh yang dapat menjangkau wilayah Rusia, dikhawatirkan akan memicu Washington terlibat konflik langsung dengan Moskow.
Menurut Reuters, Medvedev mengatakan bahwa keputusan Biden untuk tidak mengirim sistem roket ke Ukraina yang dapat menjangkau Rusia adalah rasional.
Para pejabat senior AS telah mempertimbangkan untuk memasukkan MLRS dan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS). Tapi belum diketahui rincian senjata apa yang yang bakal dikirimkan AS ke Ukraina dalam paket bantuan militer terbaru.
3. Pasukan Ukraina telah menggunakan senjata berat howitzer M777
Titik terpanas perang Rusia di Ukraina saat ini terjadi di kota Severodonetsk, yang berada di Luhansk, Donbass. Pasukan Rusia disebut telah menyerang kota itu menggunakan roket, tank, dan serangan udara. Kota Severodonetsk dapat disebut sebagai benteng terakhir pasukan Ukraina di Luhansk.
Menurut BBC, pasukan Ukraina saat ini telah menerima senjata berat howitzer M777 buatan AS. Senjata itu memiliki jangkauan sekitar 25 kilometer.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan Ukraina harus mendapatkan roket untuk mempertahankan diri melawan artileri Rusia, yang dinilai sangat brutal. Tapi dia tidak mengatakan apakah London akan memasoknya.
Sejauh ini, MLRS buatan AS yang terkenal adalah M270. Alutsista itu mampu menembakkan berbagai jenis amunisi, dengan yang paling canggih dapat mencapai target hingga 300 kilometer. Tapi sistem tersebut juga dapat dipasangi amunisi jarak pendek dengan jangkauan sekitar 70 kilometer saja.