Ilustrasi palu pengadilan. (Pexels.com/Sora Shimazaki)
Dilansir BBC, Obed Bapela, wakil menteri di kepresidenan Afrika Selatan, mengatakan bahwa pemerintah berencana mengubah undang-undang agar memiliki kekuatan untuk memutuskan apakah akan menangkap pemimpin yang berusaha ditangkap ICC.
"Pada bulan Juni kami akan mengajukan undang-undang di parlemen. Melalui undang-undang, Afrika Selatan akan memberikan pengecualian siapa yang ditangkap dan siapa yang tidak ditangkap," kata Bapela.
Wakil menteri itu mengatakan pemerintah telah menulis kepada ICC tentang pasal 98 Statuta Roma, perjanjian yang membentuk ICC pada 2002. Dalam pasal 27 mengatakan tidak ada yang kebal dari penuntutan oleh ICC, tapi berdasarkan pasal 98 bahwa ICC tidak dapat meminta Afrika Selatan menangkap Putin, kecuali Rusia setuju untuk melepaskan kekebalan Putin dari penuntutan.
Dia juga mengecam ICC karena dianggap menerapkan standar ganda, mengacu pada sikap ICC yang tidak menuntut mantan pemimpin Inggris dan Amerika Serikat atas invasi mereka ke Irak pada 2003.
"Kami tidak pernah berpikir bahwa ICC yang kami miliki hari ini akan menjadi seperti sekarang. Mereka tidak pernah mendakwa Tony Blair, mereka tidak pernah mendakwa (George W) Bush atas pembunuhan mereka terhadap rakyat Irak. Mandela akan mengatakan (bahwa) ketidaksetaraan, inkonsistensi oleh ICC adalah sebuah masalah," katanya.
Bapela juga menyampaikan mengenai tindakan pengabaian Inggris terhadap permintaan ekstradisi mantan diktator Chili, Jenderal Augusto Pinochet pada 1998, yang diminta Spanyol. Pinochet ditangkap di London dan dibebaskan setelah 16 bulan atas saran para ahli medis yang mengatakan dia tidak layak diadili. Dia meninggal di rumah pada 2006.