Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pendukung partai oposisi yang turun ke jalan di Tbilisi. twitter.com/jelger_/

Tbilisi, IDN Times - Ratusan pendukung pihak oposisi di Geogia lakukan aksi turun ke jalan untuk melakukan protes hasil pemilihan umum. Aksi unjuk rasa ini didorong setelah adanya aksi penolakan dari para pemimpin partai oposisi dan meminta agar dilakukannya pemilu ulang. 

Pemilihan umum yang digelar pada hari Sabtu (31/10) lalu tersebut dimenangkan oleh pihak incumben yang berasal dari Partai Impian Georgia. Selang satu hari kemudian partai penguasa mengkalim kemenangan dalam pemilihan umum parlementer tersebut, dikutip dari AP. 

1. Adanya klaim kemenangan dari partai penguasa

Pada hari Minggu (01/11) ratusan pendukung partai oposisi di Georgia melakukan aksi protes atas hasil pemilihan umum parlementer. Para pendemo berasal dari pendukung partai oposisi yang menolak hasil kemenangan sepihak partai penguasa dalam pemilihan umum kali ini.

Bahkan setelah penutupan poling pemilu, pemimpin Partai Impian Georgia, Bidzina Ivanishvili langsung mengumumkan kemenangan partainya, meskipun hanya berjumlah 48 persen dari total 97 persen suara yang masuk. Sedangkan gabungan partai oposisi yang menolak memeroleh suara sebesar 45,6 persen, dilansir dari The Moscow Times

2. Oposisi tuduh Partai Impian mendukung penuh Rusia

Melansir dari AP, partai oposisi menuduh Partai Impian mengarahkan pada kebijakan pro Rusia meskipun mengklaim dirinya lebih pro ke Barat. Bahkan salah satu anggota Partai Persatuan (UNM) mengatakan bahwa, 

"Pengaruh Rusia semakin besar dari hari ke hari. Namun rakyat juga semakin miskin dan situasi ekonomi semakin kacau. Maka dari itu rakyat memutuskan untuk adanya perubahan yang sesungguhnya."

Menurut anggota parlemen Archil Talakvadze mengatakan apabila hasil suara harusnya dapat membantu menstabilkan ekonomi dan mendukung integrasi dengan negara Barat, 

"Ini adalah kesempatan Georgia dalam menarik berbagai investasi dan menjadi peluang Georgia untuk menyelesaikan arahnya menuju ke Eropa dan integrasi Euro-Atlantic."

3. Koalisi partai oposisi sebut dapat bangun pemerintah sendiri

Berdasarkan laporan dari DW, Mantan Presiden Mikhail Saakashvili yang sekaligus pendiri partai oposisi terbesar di Georgia, Partai Persatuan Pergerakan (UNM) mengatakan apabila ini adalah kemenangan dari pihak oposisi. Bahkan dirinya berjanji akan mendirikan pemerintahan dari partai oposisi di Georgia. 

"Ini secara praktis merupakan kemenangan besar bagi oposisi di Georgia, meski mendapatkan kekerasan, intimidasi, dan tekanan. Dalam kondisi ini tugas utama kita adalah membentuk pemerintahan untuk mempersatukan bangsa."

Saakashvili sebelumnya juga menyebut apabila partai penguasa dengan sengaja melakukan kecurangan dalam pemilihan umum. Pemilu di negara pecahan Uni Soviet ini kerapkali berujung pemrotesan dan hanya satu kali berjalan lancar pada pemilihan umum parlementer di tahun 2012.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team