Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Truk yang terparkir di area pusa kota Ottawa pada Sabtu (5/2/2022). (twitter.com/Yves08642006)

Jakarta, IDN Times - Wali Kota Ottawa, Jim Watson pada Minggu (6/2/2022) mengumumkan keadaan darurat terkait demonstrasi anti-vaksin di wilayahnya. Pasalnya, demonstrasi yang berlangsung lebih dari satu minggu ini telah mengakibatkan lumpuhnya beberapa kawasan di ibu kota Kanada. 

Di samping demo di Ottawa, pengemudi truk anti-vaksin sudah melakukan pemblokiran jalan perbatasan Kanada-AS di Provinsi Alberta. Hal ini merugikan warga setempat dan sebabkan terputusnya salah satu rute penting perdagangan antara Amerika Serikat dan Kanada. 

1. Personel kepolisian kalah jumlah dibanding pendemo yang datang

Pengumuman ini didasarkan aksi pengemudi truk dan pendukung lainnya yang terus melakukan aksi demonstrasi bertajuk Freedom Convoy di ibu kota Ottawa. Selain itu, aparat kepolisian yang berjaga di area tersebut diketahui kalah jumlah dibandingkan para pendemo yang datang. 

"Situasi saat ini sangat tidak terkontrol karena individu yang melakukan protes terus menerus melakukan aksinya. Mereka berjumlah jauh lebih banyak dibandingkan aparat kepolisian dan saya mengatakan kepada kepala keamanan bahwa kita lebih cekatan dan aktif dalam masalah ini" ungkap Watson, dilansir RT

Di sisi lain, ungkapan Watson dilatarbelakangi pernyataan Kepala Polisi Peter Sloly pada Sabtu (5/2/2022) yang berkata, "Kami tidak memiliki sumber daya yang mencukupi dan meluruskan situasi saat ini secara efektif. Pengepungan ini adalah sesuatu yang berbeda dari demokrasi kita dan termasuk hal yang tidak pernah saya temui."

Sejak Sabtu, diketahui sudah ada sekitar 5.000 orang dan 1.000 kendaraan yang terparkir di sekitar area pusat kota Ottawa. Mereka bergabung dengan ribuan pendemo lainnya yang sudah melakukan demonstrasi selama 10 hari lamanya. 

2. Tingginya kriminalitas selama berlangsungnya demonstrasi di Ottawa

Editorial Team