Ilustrasi sakit perut (pixabay.com/Elf-Moondance)
Sejak memasuki pasar Cina pada tahun 1999, Starbucks telah membuka 5.400 toko di pasar luar negeri. Laporan kuartal pertama Starbucks menunjukkan bahwa sementara penjualan toko global turun sebesar 5 persen, volume penjualannya di China meningkat sebesar 5 persen.
Seorang pelanggan tetap toko Gedung Changxing, yang hanya memberikan nama belakangnya sebagai Hua karena dia tidak ingin disebutkan namanya secara lengkap, mengatakan bahwa dia sering sakit perut setelah minum kopi dari toko itu sejak dia mulai bekerja di gedung kantor terdekat bulan lalu.
“Saya awalnya mempercayai merek franchise ini dan berpikir mereka tidak akan memiliki masalah keamanan. Tapi kejadian ini mengecewakan konsumen,” katanya.
Menurut Tianyan Check, sebuah aplikasi yang menyediakan informasi perusahaan, sebuah kedai kopi Starbucks di selatan kota Shenzhen didenda karena masalah keamanan pangan serupa bulan lalu. Toko lain di provinsi tengah Hubei juga didenda pada Juli 2019, menurut aplikasi tersebut.
Pada bulan Januari, Presiden Xi Jinping mengatakan kepada pendiri Starbucks, Howard Schultz, bahwa dia dan perusahaan kopi AS tersebut dapat membantu mempromosikan kerja sama perdagangan AS-China serta membantu mengembangkan hubungan bilateral.