Pangeran Salman Dituduh Lakukan Pembunuhan pada Intelijen Arab Saudi
Riyadh, IDN Times - Putera Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, mengajukan mosi menolak gugatan terhadap kasus yang dituduh akan melakukan pembunuhan berencana. Tuduhan tersebut berawal dari seorang mantan intelijen Arab Saudi yang mengaku akan dibunuh oleh pihak regu tembak yang dikirim oleh Pangeran Mohammed bin Salman. Bagaimana awal ceritanya?
1. Pangeran Mohammed bin Salman justru menuding Saad al-Jabri menyembunyikan kejahatannya sendiri
Dilansir dari BBC, Putera Mahkota Arab Saudi ini belum lama ini mengajukan mosi menolak gugatan yang dialamatkan kepadanya dengan tudingan berencana membunuh terhadap seorang mantan intelijen Arab Saudi yang diketahui bernama Saad al-Jabri. Bahkan, Pangeran Mohammed bin Salman menuding Jabri sedang menyembunyikan kejahatan yang dilakukannya.
Pengajuan tersebut menuduh Jabri dan rekan-rekannya mengambil uang negara sekitar 11 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp155,1 triliun dan Jabri sendiri langsung membantahnya. Pihak kuasa hukum dari Pangeran Mohammed bin Salman ini menganggap Jabri penuh banyak drama dan juga termasuk perkenalan yang menyamai Putera Mahkota Arab Saudi dengan salah satu penjahat terbesar, Shakespeare. Pihaknya juga menambahkan terlepasnya dari manfaatnya sebagai literatur, keluhan yang disampaikan dianggap gagal sebagai pembelaan hukum.