Jakarta, IDN Times - Pemimpin sekaligus panglima militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, memperingatkan PBB perang di negaranya bisa meluas ke negara-negara tetangga di Afrika. Ia juga menyerukan agar tekanan internasional diberikan terhadap pasukan paramiliter yang menjadi lawannya.
Dalam pidatonya di PBB pada Kamis (21/9/2023), Burhan mengatakan bahwa pihaknya terbuka untuk melakukan perundingan perdamaian, namun upaya itu ditolak RSF.
“Ini seperti percikan perang, perang yang akan meluas ke negara-negara lain di kawasan ini,” ujarnya, dikutip Al Jazeera.
Pertempuran pecah di Sudan pada tanggal 15 April setelah gagalnya rencana untuk mengintegrasikan tentara dan Pasukan Dukung Cepat (RSF), yang dipimpin oleh mantan wakil Burhan, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, atau dikenal sebagai Hemedti.
Masih diperdebatkan siapa yang melepaskan tembakan pertama, namun pertempuran tersebut dengan cepat menyebar ke berbagai wilayah di negara itu. Menurut LSM Acled, konflik Sudan telah menewaskan sedikitnya 7.500 orang dan membuat jutaan lainnya mengungsi.