Ilustrasi personel militer. (Pexels.com/Pixabay)
Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara mengatakan tindakan tersebut merupakan cerminan modernisasi angkatan bersenjata negara tersebut. Penarikan pasukan akan dimulai pada Januari.
"Kami telah memutuskan secara bersama untuk menarik pasukan Prancis dari Pantai Gading," kata Ouattara, menambahkan batalion infanteri militer Port Bouet, tempat tentara Prancis akan diserahkan kepada pasukan Pantai Gading, dikutip dari BBC.
Selama lebih dari tiga dekade setelah merdeka dari Prancis, Pantai Gading berhasil menjaga keamanan negara ekonominya berkembang dengan baik. Namun, pemberontakan bersenjata pada 2002 memecah belah negara itu menjadi dua. Negara tersebut berusaha perlahan-lahan mengakhiri konflik dengan penyelesaian politik.
Meskipun tidak stabil, negara tersebut merupakan pengekspor biji kakao terbesar di dunia, dan warganya menikmati tingkat pendapatan yang relatif tinggi dibandingkan dengan negara lain di kawasan tersebut.