Jakarta, IDN Times - Penjarahan dan pembakaran yang terjadi pada Kamis (11/1/2024) di Papua Nugini menewaskan sedikitnya 15 orang. Perdana Menteri James Marape menyerukan warga untuk tenang, setelah protes pada Rabu berubah menjadi kerusuhan dan kekerasan.
Marape juga mendeklarasikan keadaan darurat selama 14 hari untuk wilayah Port Moresby.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Judha Nugraha, mengonfirmasi hingga hari ini para WNI di Papua Nugini terpantau aman.
“KBRI Port Moresby telah berkoordinasi dengan Kemlu dan Kepolisian Papua Nugini untuk perlindungan dan peningkatan keamanan bagi para WNI. Hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban dari kerusuhan tersebut,” kata Judha, dalam keterangannya, Jumat (12/1/2024).