Christchurch, IDN Times - Para korban gempa bumi Christchurch telah mengenang tragedi yang telah terjadi 10 tahun yang lalu pada hari Selasa, 22 Februari 2021, waktu setempat. Ketika itu, gempa bumi yang melanda Christchurch, Selandia Baru, terjadi pada tanggal 22 Februari 2011 lalu. Bagaimana situasi acara tersebut berlangsung?
Para Korban Kenang Tragedi 10 Tahun Gempa Christchurch

1. PM Selandia Baru mengatakan momen mengenang tragedi gempa Christchurch adalah kesempatan untuk mengenang para korban
Dilansir dari The Guardian, upacara mengenang tragedi gempa Christchurch diadakan di Canterbury Earthquake National Memorial di Christchurch, Selandia Baru, pada hari Senin, 22 Februari 2021, sore waktu setempat dengan penghormatan dari Jacinda Ardern (Perdana Menteri Selandia Baru), Lianne Dalziel (Walikota Christchurch), dan The Queen. Ardern mengatakan ini adalah kesempatan untuk mengenang para korban yang telah kehilangan nyawa akibat peristiwa ini.
Dia juga mengakui bahwa para WNA yang dilarang masuk Selandia Baru (yang merupakan bagian dari keluarga korban), para korban pergi dengan luka yang tak terlihat, serta anak-anak korban yang sudah tumbuh besar saat ini dikenal sebagai generasi baru yang diharapkan membangun kembali Selandia Baru. Bagi Ardern, ini adalah cara Selandia Baru untuk terus tabah dan terkadang tekanan untuk membuat keadaan menjadi baik-baik saja masih bisa sangat terasa meski diiringi dengan berjalannya waktu, akan tetapi penyembuhan trauma tentunya membutuhkan waktu serta tak ada dari mereka yang tak bakal lupa dengan tragedi ini.
2. Para keluarga korban gempa yang tewas di gedung CTV berencana membawa kasus ini ke PBB
Di sisi lain, seorang keluarga korban gempa bernama Maan Alkaisi, justru telah mengajukan dakwaan atas 115 orang tewas di gedung CTV yang runtuh akibat gempa tahun 2011 lalu dengan bermaksud membawa kasus ini ke PBB. Saat tragedi tersebut, ia kehilangan istrinya di gedung tersebut serta ia bersama keluarga korban gempa lainnya di gedung CTV menjadi saling akrab saat tergabung dalam grup komunikasi "Keluarga CTV".
Bagi Alkaisi, tragedi tersebut mengingatkannya akan tanggung jawab untuk memastikan belajar dari pengalaman tragis ini serta menghormati para korban yang hilang dengan memastikan impian mereka tetap berjalan. Ketahanan dan semangat komunitas kota serta masyarakat Christchurch juga mengakui masih terjadi di tengah kesulitan dan gangguan yang sedang berlangsung.
Gubernur Jenderal Selandia Baru, Dame Patsy Reddy, menyampaikan pesan dari Ratu Elizabeth II yang menandai tragedi suram. Ia mengatakan meskipun ada banyak kenangan sedih tentang saat-saat yang mengerikan itu, ada juga penghiburan dalam mengingat bagaimana sebuah komunitas bisa bangkit menghadapi tantangan untuk membangun kembali kehidupan dan saling mendukung.
3. Gempa Christchurch tahun 2011 lalu menewaskan sebanyak 185 orang dan melukai ribuan orang lainnya
Saat itu, gempa bumi yang melanda Christchurch terjadi pada siang hari tanggal 22 Februari 2011 dengan kekuatan 6,3 skala richter yang menyebabkan kerusakan parah terjadi di Christchurch dan Lyttleton, yang menewaskan sebanyak 185 orang dan melukai ribuan orang lainnya. Pusat gempa berada di dekat Lyttleton, hanya berjarak 10 km di tenggara distrik pusat bisnis Christchurch dan itu terjadi hampir 6 bulan setelah gempa besar sebelumnya tanggal 4 September 2010 lalu.
Meski tidak sekuat gempa yang terjadi tahun 2010 lalu, namun gempa ini terjadi di garis patahan dangkal yang dekat dengan kota sehingga getarannya dinilai sangat merusak bangunan-bangunan di sekitar. Tak hanya itu saja, guncangan gempat tersebut juga mengubah lapisan pasir dan lumpur yang jenuh air di bawah permukaan menjadi lumpur yang menyembur ke atas melalui retakan. Usai bencana gempa tersebut, pemerintah Selandia Baru saat itu mengumumkan keadaan darurat nasional sehari setelah gempa serta pihak berwenang saat itu dengan cepat menutup kawasan pusat bisnis Christchurch.