Foto bendera Uni Eropa di Gedung Berlaymont kantor Komisi Eropa di Brussels. Sumber:unplash.com/Guillaume Périgois
Mereka para migran sebenarnya tidak menjadikan Bosnia sebagai tempat tujuan utama Bosnia hanya dijadikan sebagai rute yang mereka lalui untuk menuju negara anggota UE, yaitu Italia, Kroasia dan Slovenia.
Melansir dari Anadolu Agency, Pejabat IOM mengatakan perselisihan antara pejabat pemerintah pusat dan pejabat lokal mengenai tempat tinggal para migran telah menghambat mereka menuju UE.
"Selama dua minggu terakhir, kami telah menyaksikan dengan keprihatinan yang meningkat situasi kemanusiaan mengerikan yang dihadapi banyak migran di Bosnia-Herzegovina," kata Paul Dillon, juru bicara IOM di Jenewa, pada jumpa pers PBB.
Untuk membantu para migran di kamp Lipa yang terbakar kelompok bantuan kemanusiaan pada hari Selasa telah menyalurkan bantuan.
Sebelumnya di tanggal 23 Desember kamp di Lipa ditutup oleh otoritas lokal, padahal pemerintah pusat telah mengizinkan para migran untuk tinggal, namun otoritas lokal keberatan.
Mengutip dari Reuters, kepala kebijakan luar negeri UE, Josep Borrell, pada hari Minggu melalui Twitter telah menyerukan agar Bosnia membuka fasilitas akomodasi baru untuk para migran.
"Otoritas #BiH harus berperilaku seperti calon anggota Uni Eropa," cuit Borrell, yang merujuk pada kemungkinan Bosnia untuk menjadi anggota UE.