Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas. (Twitter.com/Kaja Kallas)
Dilansir CNN, hubungan sesama jenis telah diakui secara hukum di Estonia sejak 2016, ketika Undang-Undang Kemitraan Terdaftar mulai berlaku. Tapi pernikahan sesama jenis masih dilarang. Dengan amandemen Undang-Undang Hukum Keluarga, maka pernikahan sesama jenis resmi diakui negara sejak 2024.
“Setiap orang berhak menikah dengan orang yang mereka cintai dan ingin berkomitmen. Dengan keputusan ini kami akhirnya melangkah di antara negara-negara Nordik lainnya serta semua negara demokrasi lainnya di dunia di mana kesetaraan pernikahan telah diberikan," kata Kallas.
“Ini adalah keputusan yang tidak mengambil apa pun dari siapa pun, tetapi memberikan sesuatu yang penting bagi banyak orang. Ini juga menunjukkan bahwa masyarakat kita peduli dan menghormati satu sama lain. Saya bangga dengan Estonia," tambahnya.
Menteri Perlindungan Estonia, Signe Riisalo, menyampaikan terima kasih kepada kelompok LGBTQ+ atas kesabarannya selama bertahun-tahun.
“Saya berharap, pada waktunya, mereka yang menentang kesetaraan pernikahan akan melihat bahwa kita tidak kehilangan apa pun dari mengambil langkah tersebut, melainkan kita semua mendapatkan keuntungan darinya. Saya senang keputusan telah diambil untuk Estonia yang lebih berwawasan ke depan, yang peduli pada semua," tutur Riisalo.